Senin, 24 Desember 2012

Kromosom


Satuan terkecil dari makhluk hidup adalah sel. Segala aktivitas sel diatur oleh inti sel (nukleus). Di dalam inti, terkandung substansi genetik yang terdapat dalam kromosom . Istilah kromosom diperkenalkan pertama kali oleh W. Waldeyer pada tahun 1888. Kromosom berasal dari kata chrome yang berarti warna dan soma  berarti badan. Kromosom dapat diartikan sebagai badan yang mampu menyerap warna.
1. Bentuk dan Ukuran KromosomJika inti sel mengandung informasi genetis, dalam bentuk apakah informasi tersebut dapat ditemukan? Berbagai penelitian telah menemukan adanya struktur spesifik dalam inti sel pada sel yang sedang membelah. Struktur tersebut dapat menyerap warna sehingga dinamakan kromosom. Setiap spesies memiliki jumlah kromosom yang khas. Sebagai contoh, kromosom pada sel manusia berjumlah 46 buah, tanaman kapas 52 buah kromosom, ayam kalkun 82 buah kromosom, dan beberapa jenis paku memiliki lebih dari 1.000 buah kromosom.
Kromosom tersusun atas DNA yang berkondensasi bersama protein histon  di dalam inti sel, membentuk struktur bernama  nukleosom. DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiriboneukleat merupakan substansi
pembawa pembentuk nukleosom. Nukleosom-nukleosom berkelompok dan membentuk benang yang lebih kompak, yang dinamakan benang kromatin. Kromatin akan terlihat sebagai benang yang mengandung struktur manik-manik (beads on a string), yakni nukleosom.
Benang kromatin ini ditemukan di dalam inti sel. Ketika sel akan membelah, benang kromatin membentuk pilinan yang semakin padat sehingga dapat terlihat menggunakan mikroskop. Struktur yang dihasilkan oleh pengompakan benang kromatin tersebut dikenal sebagai  kromosom. Sebelum sel membelah, molekul DNA dari setiap kromosom berduplikasi sehingga terbentuk lengan kromosom ganda yang disebut  kromatid.
Pada kromosom terdapat suatu daerah terang yang tidak mengandung gen, dinamakan sentromer . Bagian ini memiliki peranan sangat penting pada proses pembelahan sel.  Di bagian inilah benang gelendong menempel untuk
bagian kromosom pada masing-masing kutub pembelahan yang berlawanan.
Benang gelendong melekat pada bagian sentromer, yakni kinetokor. Berdasarkan letak sentromer, kromosom dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk. Ada kromosom yang memiliki satu lengan dan ada pula yang memiliki dua lengan. Ada yang memiliki lengan sama panjang dan ada pula yang tidak. Bentuk-bentuk kromosom tersebut adalah:
1) telosentrik , yakni kromosom yang letak sentromernya berada di ujung kromosom;
2) akrosentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya mendekati salah satu ujung kromosom;
3) submetasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya mendekati bagian tengah kromosom;
4) metasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya berada di tengah-tengah sehingga bentuk kromosom tampak seperti huruf V.
Bentuk Kromosom
2. Tipe Kromosom
Setiap organisme memiliki jumlah kromosom yang berbeda-beda, sebagai contohnya perhatikanlah Tabel 3.1. Sel tubuh manusia memiliki 23 pasang kromosom homolog. Jumlah macam kromosom homolog disebut ploid. Pada sel tubuh jumlahnya selalu berpasangan atau 2 set sehingga disebut  diploid  (di  = dua) atau 2 n. Sel gamet atau sel kelamin memiliki setengah dari jumlah kromosom tubuh atau 1 set kromosom akibat pembelahan meiosis. Jadi, sel sperma dan sel telur manusia hanya memiliki 23 kromosom, sedangkan sel kelamin lalat buah hanya memiliki 4 kromosom. Jumlah kromosom ini disebut  haploid  atau n.
Tabel Jumlah Kromosom Tubuh beberapa Organisme
image
Setiap makhluk hidup eukariotik selalu memiliki dua jenis kromosom, yaitu gonosom (kromosom kelamin) dan autosom (kromosom tubuh). Kedua jenis kromosom ini diperkenalkan kali pertama oleh  T. H. Montgomery.
a. Kromosom Tubuh (Autosom)
Autosom berfungsi mengatur dan mengendalikan sifat-sifat tubuh makhluk hidup. Kromosom ini tidak berperan dalam mengatur jenis kelamin. Autosom terdapat pada individu jantan dan individu betina dengan jumlah yang sama dan berpasangan (diploid).
b. Kromosom Kelamin (Gonosom)
Gonosom  memiliki banyak nama lain, di antaranya aelosom atau heterokromosom atau kromosom kelamin. Kromosom ini memiliki susunan pasangan yang berbeda pada individu jantan dan betina. Pada manusia gonosom berjumlah 1 pasang atau 2 buah kromosom. Jumlah tersebut sama dengan gonosom yang terdapat pada lalat buah.
image
Kromosm Drosophilla
Pada manusia dan lalat buah terdapat perbedaan gonosom antara jantan dan betina. Pada lalat buah jantan, satu gonosom berbentuk batang diberi simbol X dan satu gonosom berbentuk bengkok di beri simbol Y.  Dengan demikian gonosom jantan disimbolkan dengan XY. Pada betina kedua gonosom berbentuk batang dan disimbolkan dengan XX.
Oleh karena itu, jumlah kromosom lalat buah jantan dapat dituliskan 3AA
+ XY atau 6A + XY, sedangkan betina 3AA + XX atau 6A + XX. Adapun jumlah kromosom manusia laki-laki 22 AA + XY atau 44A + XX, sedangkan perempuan 22AA + XY atau 44A + XX.
Jumlah kromosom tubuh dapat mengalami kelainan antara lain oleh mutasi
atau kanker. Jika jumlah kromosomnya 3 set disebut  triploid , 4 set disebut
tetraploid, dan jika jumlahnya banyak disebut  poliploid. Sel kelamin (sel sperma atau sel telur) hanya memiliki satu kromosom kelamin (gonosom) sehingga sel kelamin dari betina hanya memiliki gonosom X. Adapun sel kelamin jantan memiliki gonosom X atau Y yang akan menentu-kan jenis kelamin individu setelah terjadi fertilisasi.

Jumat, 23 November 2012

ZAT ADITIF MAKANAN


Zat Aditif makanan

Zat Aditif Makanan adalah bahan-bahan yang ditambahkan pada makanan dengan tujuan untuk menambah daya pikat atau rasa pada makanan baik berupa alami maupun sintetis (buatan).

Zat aditif makanan terdiri atas :
A. Pewarna makanan
Pewarna makanan adalah bahan atau zat yang membuat makanan terlihat lebih berwarna.
Pewarna makanan dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Pewarna makanan Alami
Pewarna alami merupakan pewarna yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Contohnya :
Karotenoid adalah kelompok zat warna yang meliputi warna kuning, oranye, dan merah. Biasanya terdapat pada tomat, wortel, cabai merah, dan jeruk. Sedangkan dari hewan terdapat dalam lobster dan kulit udang.
Antosianin meliputi warna oranye, merah, dan biru. Terkandung dalam buah anggur, stroberi, apel, bunga mawar, buah belimbing wuluh, dan bunga telang.
Kurkumin merupakan kelompok zat warna kuning dan oranye. Dapat diperoleh dari kunyit.
2. Pewarna makanan Buatan (Pewarna sintesis)
Pewarna buatan adalah pewarna yang biasanya dibuat dipabrik-pabrik dan berasal dari suatu zat kimia.
Contoh-contoh zat pewarna sintesis yang digunakan antara lain indigoten, allura red, fast green, tartrazine, dan sunset yellow.
Beberapa pewarna sintesis yang dilarang penggunaannya namun masih sering digunakan adalah amaranth, rhodamin B, ponceau SX, dan methanyl yellow.
Pada dasarnya, zat-zat tersebut digunakan untuk keperluan industri, oleh kerena faktor perekonomian, zat-zat tersebut disalah gunakan dan muncullah suatu produk yang menggunakan zat pewarna sintesis. Mengapa? Karena zat pewarna sintesis untuk industri ini lebih murah dibandingkan zat pewarna alami
Pemanis makanan
Pemanis adalah senyawa yang dapat memberikan rasa manis pada makanan baik pemanis alami maupun pemanis sintesis
Seperti halnya pewarna makanan, pemanis makanan juga dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1. Pemanis Alami
Madu adalah salah satu pemanis tertua. Selain madu, pemanis alami lain contoh nya tebu dan sirop jagung.
2. Pemanis Buatan (sintesis)
Pemanis buatan yang banyak beredar di pasaran adalah sakarin, siklamat, aspartam, dan asesulfam K dan biasanya bahan-bahan ini digunakan untuk makanan-makanan yang rendah kalori
Sakarin adlah pemanis buatan yang memiliki tingkat kemanisan 300 kali sukrosa. Sukrosa adalah komponen utama dalam gula pasir. Hasil penguji pada hewan membuktikan bahwa sakarin dapat menimbulkan kanker walaupun hal ini belum dapat dibuktikan pada manusia.

B. Pengawet makanan

Pengawet makanan adalah bahan tambahan makanan yang dapat mencegah atau menghambat terjadinya fermentasi, pengasaman, atau penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikrooganisme.
Pengawet makanan dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Pengawet Alami
Contoh cara pengwetan alami adalah dengan garam, dengan menyimpannya di suhu yang rendah dan denga pengeringan.
Salah satu metode pengawetan alami yang sudah dilakukan masyarakat luas selama bertahun tahun adalah penggunaan garam atau NaCl. Larutan garam yang masuk ke dalam jaringan diyakini mampu menghambat pertumbuhan aktivitas bakteri penyebab pembusukan, sehingga makanan tersebut jadi lebih awet.
pengawetan dengan menyimpan bahan pangan tersebut pada suhu rendah. Suhu di bawah nol derajat Celcius mampu memperlambat reaksi metabolisme, disamping mencegah perkembangbiakan mikroorganisme yang bisa merusak makanan. Prosedur pengawetan melalui pembekuan ini bisa membuat makanan awet disimpan selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan
2. Pengawet Buatan (sintesis)
Conoth
Sulfur Dioksida, bahan pengawet yang banyak ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirup dan acar. Meski bermanfaat, penambahan bahan pengawet tersebut berisiko menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
Kalium nitrit berwarna putih atau kuning dan kelarutannya tinggi dalam air. Bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu yang singkat. Bila penggunaan nitrit lebih dari batas, bisa menyebabkan keracunan, dan dapat mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, menyebabkan kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah muntah

C. Penyedap Rasa dan Aroma serta Penguat Rasa

Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa merupakan bahan tambahan makanan
yang dapat memberikan atau menambah rasa lezat dan aroma yang sedap pada
makanan

Penyedap rasa dan aroma ada 2 jenis :

1. Penyedap rasa dan aroma Alami
Penyedap rasa alami berasal dari rempah-rempah seperti bawang,cengkeh, seledri, dll

2. Penyedap rasa dan aroma Buatan (sintesis)

Penyedap rasa sintesis bukanlah hal yang asing lagi bagi kita. Hampir setiap hari kita mengkonsumsinya.
Contoh-contoh bahan penyedap buatan dalam minuman adalah benzaldehida (perasa rasa lobi-lobi/leci), amil asetat (perasa rasa pisang), etil butirat (perasa rasa nanas), dan metil antranilat (perasa rasa anggur).

Selain penyedap rasa minuman ada juga contoh-contoh penyedap rasa dalam makanan.

Contohnya, kaldu instan, vetsin, saus tomat, dan saus cabai.
Vetsin mengandung bahan kimia Monosodium Glutamat atau yang sering kita kenal dengan MSG.
MSG berfungsi memperkuat rasa masakan dan aroma makanan tersebut.
Meskipun MSG dikonsumsi oleh semua orang, MSG mempunyai pengaruh atau efek buruk untuk beberapa orang. Orang yang tidak cocok mengkonsumsi MSG akan menimbulakan gangguan kesehatan pada diri konsumen itu sendiri seperti alergi. Contoh gejala-gejala yang ditimbulkan dari MSG adalah pusing, muntah-muntah, mual, dan sesak napas. (http://mrschem.blogspot.com).

CIRI MAHLUK HIDUP

CIRI - CIRI MAHLUK HIDUP

1. Bernafas (respirasi)
Adalah proses pengambilan oksigen dari luar tubuh untuk proses pembakaran bahan makanan didalam tubuh.
Proses pembakaran menghasilkan energi / tenaga.
Pernapasan juga menghasilkan energi dan gas sisa yaitu karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O)
Tumbuhan bernapas melalui lubang-lubang kecil pada daun yang disebut stomata dan melalui lubang-lubang kecil yang terdapat pada permukaan kulit batang yang disebut lentisel.
Lentisel adalah lubang-lubang kecil pada batang tumbuhan sebagai tempat keluar masuknya karbon diokasia dan oksigen
2. Bergerak
Tumbuhan bergerak misalnya akar menembus tanah, gerak pucuk menuju cahaya matahari, dll 
3. Memerlukan makanan
Tumbuhan memperoleh makanan melalui proses fotosintesis
4. Tumbuh
Terjadi karena adanya penambahan jumlah dan ukuran sel yang membangun makhluk hidup
Pertumbuhan pada makhluk hidup dipengaruhi oleh factor luar dan factor dalam.
Faktor dalam misalnya zat tumbuh (hormon) atau factor keturunan
Faktor luar misalnya faktor lingkungan
5. Berkembang biak (Reproduksi)
Adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan
Tujuan berkembang biak adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya.
Makhluk hidup berkembang biak secara kawin (seksual) dan tak kawin (aseksual)
Hewan umumnya berkembang biak secara seksual. Hewan bertulang belakang (vertabrata) seperti kura-kura, burung dan tikus berkembang biak secara seksual. Hewan tidak bertulang belakang (avertabrata) dapat berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan membentuk tunas seperti hydra dan ubur-ubur.
Pada tumbuhan, perkembangbiakan seksual dilakukan dengan biji, seperti pada mangga, rambutan dan jagung.
Sedangkan perrkembangbiakan aseksual dilakukan seperti pada pembentukan tunas (pisang & bambu) atau umbi batang (kentang) atau setek batang atau cangkok.
6. Peka terhadap rangsang (Iritabilita)
Adalah kemampuan makhluk hidup untuk menerima dan menanggapi suatu rangsangan contohnya menutupnya daun putri malu ketika disentuh

7. Beradaptasi 
Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan. Macam-macam adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi morfologi, adaptasi tingkah laku, dan adaptasi fisiologi.
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh. Contoh pada katak dan itik terdapat selapu renang pada kakinya untuk berenang.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : hewan bermigrasi ke lain tempat yang banyak sumber makanan.
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : berkeringat saat cuaca panas.

8. Mengeluarkan zat-zat sisa (ekskresi)
Setiap hari urin (air seni) harus dikeluarkan.
Urin yang diproduksi didalam ginjal dialirkan kekantong air seni (kantong kemih), kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui saluran kencing.
Urin mengandung urea dan karbon dioksida hasil pernapasan, harus dikeluarkan dari tubuh karena bersifat racun bagi tubuh
Hewan mengeluarkan zat-zat sisa dari prosese metabolisme
Metabolisme adalah proses pertukaran zat yang terjadi didalam mahkluk hidup. Misalnya proses pernafasan & pencernaan makanan.
Tumbuhan juga mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme. Zat sisa pada tumbuhan berupa karbon dioksida (sebagai sisa proses pernafasan) dan oksigen (sebagai sisa proses fotosintesis). Zat-zat sisa dikeluarkan melalui stomata (yg terdapat pada daun) atau lentisel (yg terdapat pada batang). Pada tumbuhan hijau, zat-zat tersebut akan diperlukan kembali. Karbon dioksida diperlukan untuk fotosintesis dan oksigen diperlukan untuk respirasi